8.18.2011

Gede Ngurah Prahmandita Adiwinata Calon Dokter yang Suka Matematika


Langkahnya mantap berjalan di atas catwalk dengan busana adat Bali. Senyum manis mengembang dari bibirnya. Ngurah, begitu ia akrab disapa, selalu langganan juara berbusana adat ke pura.
Uniknya, putra pasangan I Gede Indria, S.H. dan Ni Nyoman Ratmini ini tak tertarik mengikuti fashion show menggunakan pakaian kasual atau lainnya. Ia lebih tertarik jika menggunakan pakaian adat Bali. Menurut pengakuan siswa kelas VI SD 2 Saraswati Denpasar ini, ia terlihat lebih percaya diri dengan balutan kamen, saput, baju putih, dan udeng. “Kelihatan lebih ganteng,” tuturnya sembari tertawa.
Awal mula tertarik menggeluti dunia model, ketika Ngurah masih duduk di kelas III SD. Diajak temannya yang juga satu sekolah dengannya, ia mencoba meniru gaya temannya itu. Lama-kelamaan, Ngurah merasa tertarik dan tak menolak ketika sekolah mendaftarkannya ikut lomba busana adat Bali. “Awalnya saya dapat juara harapan II. Sekarang sudah banyak piala yang saya koleksi,” ujar adik Fitria Diniarini, S.MB, Sundari Megarini, dan Nanda Weda Asmara ini.
Menurut penuturan ibunya, Ngurah sejak kecil suka bergaya. Namun, ia tidak tertarik memasukkan ke model agency. Ia lebih suka Ngurah fokus pada pelajaran di sekolahnya. Tapi ketika, bakat Ngurah muncul dan diasah di sekolahnya, Gede Indria dan Nyoman Ratmini sangat mendukungnya. Selain suka model, Ngurah juga sangat menyukai olah raga. Berbagai jenis olah raga yang ia sukai. Tapi dari sekian banyak jenis olah raga, renang menjadi favoritnya. Kesukaannya pada renang didukung ketiga kakak perempuannya yang suka juga berenang. Bahkan, salah satu kakak perempuannya mendapatkan banyak prestasi dalam bidang renang. Ngurah juga sering mewakili sekolahnya dalam lomba renang. Saat ini ia tercatat sebagai anggota klub renang Telaga Biru yang bermarkas di Tiara Dewata. Prestasinya yang paling anyar di renang, mendapatkan juara sebagai wakil Kecamatan Denpasar Utara.
Selain banyak prestasi diraih dalam bidang model dan renang, bocah kelahiran 7 Oktober 2000 ini juga tak pernah lepas mendapatkan juara kelas. Sejak kelas 1 SD, prestasinya sudah menonjol. Ia selalu masuk tiga besar. Prestasinya itu tak lepas dari usaha Ngurah yang rajin belajar. Apalagi, sejak kecil ia sudah bercita-cita menjadi dokter.
Menurut ayahnya yang juga seorang pengacara dan anggota DPRD Provinsi Bali periode 1999-2004 ini, Ngurah anak yang sangat penurut. “Kalau waktunya belajar, ia sudah tahu. Kami biasakan ia belajar sendiri di kamarnya untuk belajar disiplin dan kemandirian,” ujar ayahnya yang juga tenaga ahli Fraksi Mandara Jaya DPRD Prov. Bali.

Menurut Gede Indria yang juga Dosen Fakultas Hukum Undiknas ini, Ngurah sejak kelas III SD sudah dileskan matematika di rumah. “Kami datangkan guru privat ke rumah agar ia benar-benar fokus bisa belajar dengan baik,” katanya. Menurut ibunya, Ngurah terlihat sangat menonjol dalam bidang matematika. Malah, Ngurah mengaku, sangat menyukai matematika karena dianggap sangat gampang. Selain les privat, Ngurah juga les pelajaran di Ganesha Operation, dan les bahasa Inggris di English First. Untuk menyalurkan hobinya main basket, Ngurah siap di lapangan tiap Minggu mulai pukul 07.00 s.d. 09.00. Ngurah juga siap berada di kolam renang tiap sore mulai pukul 18.00 s.d. 20.00. Hari-harinya dipenuhi dengan belajar dan les. Namun, Ngurah mengaku santai saja dan tidak merasa beban. Setelah pulang sekolah, ia masih sempat bersepeda keliling kompleks perumahannya di seputaran Jalan Gatot Subroto Denpasar.

Sejak naik kelas VI, Ngurah mulai mengurangi latihan renang. Waktunya lebih banyak difokuskan untuk belajar. Sebentar lagi, Ngurah akan bertanding di Undiksha Singaraja dalam olimpiade matematika sebagai wakil sekolahnya. Ngurah terus belajar untuk mempersiapkan dirinya Oktober nanti bertemu siswa-siswa berprestasi seluruh Bali di Undiksha. Ngurah, walaupun terkenal suka menghabiskan waktu belajar, ia juga tak lupa bersosialisasi. Menurut beberapa teman-temannya, Ngurah terkenal ramah dan sangat bersahabat. Ini terbukti, ketika liburan sekolah ia pulang ke kampung halamannya di Desa Naga Sepaha, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, puluhan anak sudah menunggunya. Mereka tak segan ikut menginap di rumah Ngurah untuk bercerita dan berbagi pengalaman mereka. –ast

Sumber: http://www.cybertokoh.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2202&Itemid=99

No comments:

Post a Comment